Kata dalam linguistik dibedakan dan dikelompokkan sesuai dengan bentuk dan perilakunya. Dalam bahasa persatuan kita, Indonesia, kata dikelompokkan ke dalam empat kelas utama, yaitu verba (kata kerja), nomina (kata benda), adjektiva (kata sifat), dan adverbia (kata keterangan).
Tulisan ini membahas salah satu dari empat kelas kata utama dalam bahasa Indonesia yaitu verba atau kata kerja. Verba atau kata kerja adalah kelas kata yang memiliki fungsi utama sebagai predikat atau sebagai inti predikat dalam kalimat.
Lebih lanjut, tulisan ini akan memfokuskan pembahasan pada pembagian verba dengan memperhatikan ciri-ciri verba dalam kajian morfologi, serta perilaku verba dalam sintaksis dan semantik.
1. Ciri-ciri verba
Verba mempunyai ciri-ciri umum yang membedakan dengan kelas kata lain. Ciri-ciri tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
- Verba berfungsi utama sebagai predikat atau sebagai inti predikat daqlam kalimat walaupun dapat juga mempunyai fungsi lain.
- Verba mengandung makna dasar perbuatan (aksi), proses, atau keadaan yang bukan sifat atau kualitas.
- Verba, terutama yang bermakna keadaan, tidak dapat diberi prefiks ter- yang berarti ‘paling’.
Penerapan verba dalam kalimat.
- Ayah sedang makan.
- Anak-anak bermain di halaman.
- Ibunya mengandung lima bulan.
- Dia suka film kartun.
Verba makan, bermain, mengandung, dan suka pada kalimat-kalimat di atas merupakan predikat yang menjadi pengikat bagian inti kain dari kalimat itu dan yang membawa makna pokok. Verba makan dan bermain pada kalimat pertama dan kedua bermakana perbuatan, verba mengandung memiliki makna proses, sedangkan verba suka mengandung makna keadaan.
2. Pembagian Verba
a) Berdasarkan bentuk morfologis verba
Bedasarkan bentuk kata secara morfologis verba dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu verba asal dan verba turunan. Verba asal adalah verba yang dapat berdiri sendiri tanpa afiks dalam kon teks sintaktis, sedangkan verba turunan adalah verba yang harus atau dapat memakai afiks, bergantung pada keformalan bahasa dan/atau pada posisi sintaktisnya. Secara skematis pembagian verba dapat digambarkan sebagai berikut.
b) Berdasarkan perilaku sintaktis verba
Perilaku sintaktis verba adalah sifat verba dalam hubungannya dengan kata lain dalam tataran gramatika yang lebih tinggi, khususnya dalam frase, klausa, dan kalimat. Perilaku sintaktis verba dapat diamati dengan memperhatikan fungsi verba, jenis verba menurut perilakunya dalam kalimat, interaksi verba dengan nomina pendampingnya, dan perpindahan kelas kata.
i. Fungsi verba
Fungsi predikat
- Mereka bersalam-salaman dengan akrab.
- Pekerjaannya bertani.
- Rompi yang dikenakannya anti peluru.
Verba bersalam-salaman, bertani, dan anti peluru berfungsi sebagai predikat. Verba bersalam-salaman adalah verba reduplikasi yang diikuti dengan keterangan cara dengan akrab, sedangkan verba anti peluru adalah verba majemuk yang terdiri dari dua kata yang menjadi satu kesatuan.
Fungsi subjek
- Membaca dapat membuka jendela dunia.
- Berolah raga menyehatkan badan.
Verba membaca dan verba berolah raga dalam kedua kalimat tersebut menempati fungsi sebagai subjek.
Fungsi objek
- Guru itu sedang mengajarkan menyanyi kepada murid-muridnya.
- Doni mencoba makan tanpa nasi.
Yang menempati fungsi objek pada kedua kalimat di atas adalah menyanyi dan makan. Verba menyanyi adalah objek dari predikat sedang mengajarkan. Verba makan diikuti oleh keterangan tanpa nasi.
Fungsi pelengkap
- Ia tidak merasa beruntung.
- Orang itu sudah berhenti mencopet.
Beruntung dan mencopet adalah verba yang berfungsi sebagai pelengkap dari predikat merasa dan berhenti. Masing-masing predikat itu tidak lengkap sehingga tidak dapat diterima bila tidak diikuti oleh pelengkap.
Fungsi keterangan
- Andi pergi berekreasi.
- Ibu baru saja pulang berbelanja.
Dua kalimat di atas menunjukkan adanya dua verba yang letaknya berurutan. Verba pertama merupakan predikat, sedangkan verba kedua adalah keterangan.
ii. Jenis verba menurut perilakunya dalam kalimat
Verba aktif, subjek sebagai pelaku
- Kami menghormati ibunya.
- Said mempelajari morfologi.
Verba pasif, subjek sebagai sasaran atau penderita
- Dia diberi bogem mentah.
- Eko dipanggil ibunya.
Verba antiaktif, verba yang tidak dapat dibentuk menjadi verba aktif
- Polisi itu teraniaya.
- Dia dibunuh.
Verba antipasif, verba yang tidak dapat dibentuk menjadi verba pasif
- Harimau itu mengaum.
- Hatinya telah membeku.
iii. Interaksi verba dengan nomina pendampingnya
Verba resiprokal
- Mereka berpeluk-pelukan.
- Kami berpandangan.
Verba nonresiprokal
- Erwin sedang bercermin.
- Erna sedang berhias.
iv. Perpindahan kelas kata
Verba denominal (nomina ke verba)
- Feri mencangkul di sawah.
- Dia mencambuk sapinya.
Verba deadjektif (adjektif ke verba)
- Dia sangat mencintai ibunya.
- Jangan suka menghina orang.
Verba deadverbial (adverbia ke verba)
- Muryanto mengawali pidatonya dengan basmalah.
- Iklim di kutub utara memungkinkan penguin untuk berkembang biak.
Referensi
Harimurti Kridalaksana. 2001. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia.
M. Ramlan. 2001. Ilmu Bahasa Indonesia: Sintaksis. Yogyakarta: CV. Karyono.
Verhaar, J.W.M. 2001. Asas-asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Anton M. Moeliono (Editor). 1988. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Baik sekali
BalasHapus