Langganan...?

Cara Menjaring Malaikat

Sastra dan kerohanian merupakan dua hal yang mempunyai hubungan yang dominan. Dengan sastra sebagai medianya, pengarang dapat menyampaikan ide dan pandangannya terhadap kehidupan manusia yang dilingkupi oleh kerohanian. Sastra dalam kaitannya dengan kehidupan kerohanian dapat dilihat pada munculnya sastra keagamaan. Sastra keagamaan dapat dibagi menjadi dua, yaitu sastra sufi dan sastra mistik.

Awan

Kata sufi dalam bahasa Arab yang berarti menunjuk kepada pelakunya, yaitu orang yang melakukan kegiatan tasawuf. Sedangkan mistik dapat berarti batin atau gaib dan dalam perkembangan selanjutnya dapat disamartikan dengan tasawuf. Sastra sufi menuntut adanya relevansi pengarang dengan hasil karyanya, sedangkan sastra mistik dapat hanya berorientasi kepada hasil karyanya, tanpa ada konsekuensi bahwa pengarang harus sebagai pelaku kegiatan mistik.

Dalam hubungannya dengan sastra mistik, artikel ini akan membahas tentang cerpen "Mereka Toh Tidak Mungkin Menjaring Malaikat" karya Danarto

Danarto menyajikan jalan cerita yang abstrak dalam cerpennya yang berjudul Mereka Toh Tidak Mungkin Menjaring Malaikat. Digambarkan dalam cerpen tersebut bahwa malaikat Jibril yang bertugas membagikan wahyu datang ke sebuah sekolah dasar. Malaikat Jibril merupakan malaikat yang sering berhubungan dengan manusia dalam menjalankan tugasnya, terutama dengan para nabi dan rasul. Malaikat Jibril dianggap memiliki kedudukan yang paling tinggi dari malaikat lain, oleh arena itulah Danarto cenderung mengangkat malaikat Jibril dalam cerpen-cerpennya.

Dia mengibaratkan Jibril seolah-olah mempunyai kehendak sendiri dalam menjalankan perintah-Nya. Hal tersebut tampak saat Jibril memerintahkan beberapa genting di atap kelas dari sekolah dasar tersebut untuk jatuh ke lantai tanpa mengenai anak-anak yang sedang belajar di bawahnya dan mengirimkan hujan yang melewati lubang atap itu.

Dilihat dari syariat, malaikat yang digambarkan oleh Danarto merupakan malaikat dalam “bentuk lain”. Malaikat adalah makhluk yang selalu taat dan patuh kepada Allah dalam menjalankan tugas yang telah diberikan. Malaikat tidak memiliki hawa nafsu, kehendak, atau keingginan. Dalam cerpen tersebut, malaikat Jibril ingin bermain dengan anak-anak.

Keinginannya itu disampaikan kepada tukang kebun sekolah lewat sebuah mimpi. Dari hal tersebut dapat dikatakan bahwa tukang kebun telah mengalami suatu pengalaman spiritual, dimana ia telah mendapatkan petunjuk untuk mencapai hakikat. Hakikat adalah kebenaran tentang ketuhanan yang biasanya diperoleh setelah melaksanakan syariat dan tarekat.

Tukang kebun sangat percaya dengan petunjuk yang telah disampaikan kepadanya, ia percaya bahwa ia dapat menangkap malaikat dengan jaringnya, ia percaya dengan adanya malaikat sesuai dengan rukun iman. Kepercayaan itulah yang menggambarkan pelaksanaan syariat untuk mencapai tingkatan yang lebih tinggi dalam pelaksaan tasawuf, yaitu hakikat.

Petunjuk dari Jibril menimbulkan dorongan bagi tukang kebun untuk membuat jaring untuk menangkap malaikat yang merupakan penggambaran dari pelaksaan tarekat. Pembuatan jaring itu sebenarnya adalah kehendak malaikat Jibril agar dapat bermain dengan anak-anak.

Namun terdapat sedikit penyimpangan dalam syariat yang dilaksanakan si tukang kebun. Ia sangat yakin akan kemampuannya menangkap malaikat dan merenggut sayapnya. Malaikat merupakan makhluk gaib yang memiliki kemampuan “lebih” yang diberikan Allah untuk melaksanakan tugas dari-Nya. Jadi menjaring malaikat adalah hal yang mustahil dilakukan, kecuali dengan kehendak-Nya. Maka tukang kebun pun berhasil menjaring malaikat bersama anak-anak sekolah di atas bukit.

Dalam jeratan jaring tersebut, Jibril ngejawantah atau menjelma, sehingga tukang kebun dan anak-anak mampu melihatnya. Keberhasilan itu merupakan perwujudan dari hakikat, setelah melaksanakan syariat dan tarekat. Jibril telah selesai melaksakan tugasnya, maka ia segera meninggalkan tukang kebun dan anak-anak sekolah itu dan mengganti tubuhnya yang terjerat jaring dengan daun pisang kering.

Cerpen Mereka Toh Tidak Mungkin Menjaring Malaikat penggambaran dari kegiatan tasawuf. Tasawuf adalah suatu usaha pendekatan diri kepada Allah secara sungguh-sungguh berdasarkan pada Alquran dan hadis. Digambarkan bagaimana manusia yang mendapatkan petunjuk dari seorang malaikat dan memercayainya, kemudian manusia itu menjalankan apa yang telah ditunjukkan kepadanya, dan pada akhirnya ia memeroleh kebenaran sejati dari apa yang telah dilakukannya.

_________

Artikel ini adalah bagian kedua dari analisis cerpen sederhana tentang sastra mistik. Untuk bagian pertama, silakan simak artikel Adam Ma’rifat.

Apa yang Anda pikirkan?

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

M2D Network

Rekomendasi

Kembali Lagi dan Lagi

Tawaran

Shopee Affiliate